PSPS mengawali Kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013 dengan hasil mengecewakan.
Askar Bertuah —julukan PSPS— menelan kekalahan dari tamunya Mitra Kukar 0-1 pada laga perdana di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Pekanbaru, Ahad (6/1) malam tadi. Satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut dicetak oleh Jajang Mulyana.
Hingga kemarin, PSPS menjadi satu-satunya tim yang mengalami kekalahan di ajang ISL musim ini yang sudah mempertandingkan empat laga dari delapan tim sejak Sabtu (5/1) lalu. Tiga laga lainnya berjalan dengan skor imbang.
Pelatih PSPS, Mundari mengaku sedikit kecewa dengan hasil ini, namun ia tetap memberikan apresiasi kepada tim asuhannya yang berjuang sepanjang 90 menit.
‘’Permainan cukup bagus, banyak peluang, namun setelah terjadinya gol anak-anak terlihat seperti kehilangan konsentrasi,’’ ungkapnya usai pertandingan, malam tadi.
Apresiasi tinggi juga diberikan Mundari kepada lawan yang bermain maksimal di bawah tekanan tuan rumah. Hasil pertandingan tersebut akan dijadikan sebagai bahan evaluasi tim pelatih untuk menatap laga selanjutnya.
Mengawali pertandingan dengan dukungan ribuan suporternya, PSPS belum mampu mengembangkan permainan di lima menit laga berjalan. Tuan rumah maupun tim tamu, Mitra Kukar juga masih berupaya membuka serangan dari lini tengah.
Permainan kedua tim masih didominasi dengan bola-bola pendek di lini tengah. Askar Bertuah membuka peluang melalui pemain asal Nepal, Rohit Chan pada menit 7 melalui sepakan kerasnya yang masih dihadang Syamsidar, kiper tim Naga Mekes.
Berkali-kali peluang kembali diciptakan tim asuhan Mundari Karya, namun apiknya lini pertahanan Mitra Kukar yang dikoordinir Hamka Hamzah dkk mampu membendung setiap serangan Pape Latyr dan Kanote Makan. Pada 20 menit pertandingan berjalan, kedua tim mulai panas.
Permainan keras disajikan kedua tim. Mitra Kukar juga sempat mendapat peluang melalui tendangan keras Arif Suyono pada menit ke-35. Dari luar kotak penalti, Arif mencoba melakukan tendanan spekulasi, namun bola mampu ditepis kiper PSPS, Susanto.
Babak kedua, pelatih kedua tim belum melakukan pergantian pemain. Namun, laga berjalan cukup keras. Memasuki menit ke-59, gawang PSPS akhir kebobolan. Berawal dari bola liar di kotak penalti, striker Mitra Kukar, Jaya Maulana berhasil mencetak gol lewat sundulan.
Bola tak mampu dijangkau Susanto yang terlanjur maju. Tertinggal satu gol, PSPS berupaya menggedor lini pertahanan lawan. Akibat tekanan bertubi-tubi, Zulham Zamrun harus menjegal Lee Soo Hyun dengan keras di tengah lapangan. Wasit pun memberikan kartu kuning kepada gelandang Mitra Kukar tersebut.
Untuk menambah daya gedor, Mundari memasukkan M Isnaini dan menarik keluar Lee. Sebaliknya, pelatih Mitra Kukar, Steven Hanssen memperkuat lini belakang dengan menarik Hamka Hamzah dan memasukkan Dedi Gusmawan.
Di waktu tersisa, PSPS mendapatkan beberapa peluang untuk menyamakan kedudukan lewat M Zahrul Azhar dan Pape, tapi peluang tersebut gagal dikonversikan menjadi gol.
Alhasil, hingga tambahan waktu empat menit berakhir, skor tidak berubah. Dengan kekalahan ini PSPS menempati juru kunci dan Mitra Kukar memimpin puncak klasemen seemntara.
Dua Kubu Suporter Mengamuk
Selang beberapa menit pertandingan usai antara PSPS menjamu Mitra Kukar malam tadi di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, terjadi kericuhan antara dua kubu suporter yang mengamuk.
Tidak hanya di lapangan Rumbai, aksi brutal suporter juga berlanjut hingga ke luar lapangan, tepatnya di Jalan Yos Sudarso, sekitar 500 meter dari lokasi pertandingan. Menurut Ketua Panpel, Herman Susilo, apa yang terjadi antara dua suporter tersebut di luar tanggung jawab mereka. Sebab, Panpel dalam hal itu hanya sebagai penyelenggara pertandingan.
‘’Hal tersebut di luar wewenang kami karena sejak sebelum pertandingan sudah diingatkan untuk tidak membuat keributan,’’ ujarnya.
Berdasarkan pantauan Riau Pos, dua kubu suporter yang duduk di tribun Selatan dan Utara usai pertandingan sempat saling lempar batu. Suporter yang dari arah selatan, usai peluit panjang berbunyi sekitar 10 menit merangsek ke tengah lapangan.
Mereka mendekat ke arah Utara stadion yang juga dipenuhi suporter, namun dengan jumlah lebih sedikit. Terjadi aksi lempar batu dan mencederai beberapa suporter.
Beruntung pihak keamanan dari satuan Brimob dan Polres cepat tanggap di dalam stadion sehingga dapat meredakan dua kubu yang bentrok.
Kondisi aman di dalam stadion karena dapat diambil alih aparat keamanan ternyata tidak terjadi di luar tempat pertandingan. Sebab, di Jalan Yos Sudarso, Rumbai, sekitar 500 M dari Stadion, salah satu kelompok suporter sekitar dua ratus orang menunggu di sana.
Bak kesetanan, mereka mengamuk dan memukuli setiap pengendara yang lewat menuju arah kota. Memegang batu dan kayu-kayu, setiap pengendara dihajar habis-habisan.
Banyak pengendara yang mencoba memutar balik, bahkan akibat kebrutalan tersebut, dua unit sepeda motor rusak parah.
Kurang dari lima menit kejadian, gerombolan bubar mengendarai sepeda motor ke arah kota melewati Siak III karena melihat rombongan mobil dari kepolisian yang pulang dari Stadion menuju markas mereka.
Sempat terjadi keramaian di Jalan Yos Sudarso sebelum akhirnya membubarkan diri karena pihak kepolisian bersiaga di sana
Askar Bertuah —julukan PSPS— menelan kekalahan dari tamunya Mitra Kukar 0-1 pada laga perdana di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Pekanbaru, Ahad (6/1) malam tadi. Satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut dicetak oleh Jajang Mulyana.
Hingga kemarin, PSPS menjadi satu-satunya tim yang mengalami kekalahan di ajang ISL musim ini yang sudah mempertandingkan empat laga dari delapan tim sejak Sabtu (5/1) lalu. Tiga laga lainnya berjalan dengan skor imbang.
Pelatih PSPS, Mundari mengaku sedikit kecewa dengan hasil ini, namun ia tetap memberikan apresiasi kepada tim asuhannya yang berjuang sepanjang 90 menit.
‘’Permainan cukup bagus, banyak peluang, namun setelah terjadinya gol anak-anak terlihat seperti kehilangan konsentrasi,’’ ungkapnya usai pertandingan, malam tadi.
Apresiasi tinggi juga diberikan Mundari kepada lawan yang bermain maksimal di bawah tekanan tuan rumah. Hasil pertandingan tersebut akan dijadikan sebagai bahan evaluasi tim pelatih untuk menatap laga selanjutnya.
Mengawali pertandingan dengan dukungan ribuan suporternya, PSPS belum mampu mengembangkan permainan di lima menit laga berjalan. Tuan rumah maupun tim tamu, Mitra Kukar juga masih berupaya membuka serangan dari lini tengah.
Permainan kedua tim masih didominasi dengan bola-bola pendek di lini tengah. Askar Bertuah membuka peluang melalui pemain asal Nepal, Rohit Chan pada menit 7 melalui sepakan kerasnya yang masih dihadang Syamsidar, kiper tim Naga Mekes.
Berkali-kali peluang kembali diciptakan tim asuhan Mundari Karya, namun apiknya lini pertahanan Mitra Kukar yang dikoordinir Hamka Hamzah dkk mampu membendung setiap serangan Pape Latyr dan Kanote Makan. Pada 20 menit pertandingan berjalan, kedua tim mulai panas.
Permainan keras disajikan kedua tim. Mitra Kukar juga sempat mendapat peluang melalui tendangan keras Arif Suyono pada menit ke-35. Dari luar kotak penalti, Arif mencoba melakukan tendanan spekulasi, namun bola mampu ditepis kiper PSPS, Susanto.
Babak kedua, pelatih kedua tim belum melakukan pergantian pemain. Namun, laga berjalan cukup keras. Memasuki menit ke-59, gawang PSPS akhir kebobolan. Berawal dari bola liar di kotak penalti, striker Mitra Kukar, Jaya Maulana berhasil mencetak gol lewat sundulan.
Bola tak mampu dijangkau Susanto yang terlanjur maju. Tertinggal satu gol, PSPS berupaya menggedor lini pertahanan lawan. Akibat tekanan bertubi-tubi, Zulham Zamrun harus menjegal Lee Soo Hyun dengan keras di tengah lapangan. Wasit pun memberikan kartu kuning kepada gelandang Mitra Kukar tersebut.
Untuk menambah daya gedor, Mundari memasukkan M Isnaini dan menarik keluar Lee. Sebaliknya, pelatih Mitra Kukar, Steven Hanssen memperkuat lini belakang dengan menarik Hamka Hamzah dan memasukkan Dedi Gusmawan.
Di waktu tersisa, PSPS mendapatkan beberapa peluang untuk menyamakan kedudukan lewat M Zahrul Azhar dan Pape, tapi peluang tersebut gagal dikonversikan menjadi gol.
Alhasil, hingga tambahan waktu empat menit berakhir, skor tidak berubah. Dengan kekalahan ini PSPS menempati juru kunci dan Mitra Kukar memimpin puncak klasemen seemntara.
Dua Kubu Suporter Mengamuk
Selang beberapa menit pertandingan usai antara PSPS menjamu Mitra Kukar malam tadi di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, terjadi kericuhan antara dua kubu suporter yang mengamuk.
Tidak hanya di lapangan Rumbai, aksi brutal suporter juga berlanjut hingga ke luar lapangan, tepatnya di Jalan Yos Sudarso, sekitar 500 meter dari lokasi pertandingan. Menurut Ketua Panpel, Herman Susilo, apa yang terjadi antara dua suporter tersebut di luar tanggung jawab mereka. Sebab, Panpel dalam hal itu hanya sebagai penyelenggara pertandingan.
‘’Hal tersebut di luar wewenang kami karena sejak sebelum pertandingan sudah diingatkan untuk tidak membuat keributan,’’ ujarnya.
Berdasarkan pantauan Riau Pos, dua kubu suporter yang duduk di tribun Selatan dan Utara usai pertandingan sempat saling lempar batu. Suporter yang dari arah selatan, usai peluit panjang berbunyi sekitar 10 menit merangsek ke tengah lapangan.
Mereka mendekat ke arah Utara stadion yang juga dipenuhi suporter, namun dengan jumlah lebih sedikit. Terjadi aksi lempar batu dan mencederai beberapa suporter.
Beruntung pihak keamanan dari satuan Brimob dan Polres cepat tanggap di dalam stadion sehingga dapat meredakan dua kubu yang bentrok.
Kondisi aman di dalam stadion karena dapat diambil alih aparat keamanan ternyata tidak terjadi di luar tempat pertandingan. Sebab, di Jalan Yos Sudarso, Rumbai, sekitar 500 M dari Stadion, salah satu kelompok suporter sekitar dua ratus orang menunggu di sana.
Bak kesetanan, mereka mengamuk dan memukuli setiap pengendara yang lewat menuju arah kota. Memegang batu dan kayu-kayu, setiap pengendara dihajar habis-habisan.
Banyak pengendara yang mencoba memutar balik, bahkan akibat kebrutalan tersebut, dua unit sepeda motor rusak parah.
Kurang dari lima menit kejadian, gerombolan bubar mengendarai sepeda motor ke arah kota melewati Siak III karena melihat rombongan mobil dari kepolisian yang pulang dari Stadion menuju markas mereka.
Sempat terjadi keramaian di Jalan Yos Sudarso sebelum akhirnya membubarkan diri karena pihak kepolisian bersiaga di sana