LigaIndonesia.co.id- Arema Indonesia mencatat kemenangan terbesar mereka di musim ini. Tanpa kesulitan berarti, tim Singo Edan sukses mengalahkan PSPS Pekanbaru dengan skor 7-1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Kamis (4/7), dalam laga lanjutan Indonesia Super League 2012/2013.
Menghadapi sang tamu yang mencoba memperkuat pertahanan sejak menit awal, Arema sempat kesulitan untuk mencetak gol. Gol pertama baru tercipta pada menit ke-43, melaui eksekusi penalty Keith Kayamba Gumbs. Dan, itu merupakan satu-satunya gol yang tercipta di babak pertama.
Di babak kedua, PSPS mencoba menghentak, dan mampu mencari celah untuk bisa menyamakan kedudukan. Pada menit 53, tim berjuluk Asykar Bertuah tersebut berhasil mencuri gol melalui sontekan M. Isnaini, yang mampu mengecoh Kurnia Meiga.
Kedudukan imbang tersebut tak berlangsung lama, setelah pada menit 56, Greg Nwokolo berhasil menjebol gawang PSPS melalui sundulan, setelah memanfaatkan umpan Sukadana. 2-1 Arema unggul.
Arema coba memperkuat lini tengahnya dengan memasukkan Isryad Maulana yang menggantikan Joko Sasongko, serta menarik keluar Sunarto yang digantikan oleh Dendi Santoso.
Masuknya Irsyad dan Dendi membuat serangan Arema kian mengalir, menit 69 kerjasama apik dilakukan oleh Dendi, Gumbs, Greg yang berakhir di tendangan keras Beto, namun bola masih bisa di blok Fance.Arema berhasil menambah keunggulan menjadi 3-1 melalui gol Dendi Santoso di menit 74 setelah tendangan kerasnya gagal diantisipasi oleh Fance.
Tiga menit kemudian Arema kembali berhasil menambah keunggulan melalui Greg Nwokolo setelah memanfaatkan umpan crossing Hasyim Kipuw. 4-1 Arema menambah keunggulan.
Greg menunjukkan kualitasnya setelah menciptakan gol lagi hanya berselang satu menit setelah memanfaatkan umpan Gumbs. Pesta gol Arema berlanjut, kali ini Gumbs berhasil menjebol gawang PSPS setelah mampu menyelesaikan dengan baik umpan Irysad Maulana. Di menit 83 Greg Nwokolo berhasil ciptakan gol keempatnya. 7-1 Arema memimpin dan tak berubah hingga akhir pertandingan.
Atas kekalahan telah ini, kubu PSPS mengaku pasrah. Mereka menyadari perbedaan kualitas antara pemain PSPS dan Arema yang bertabur bintang.
“Jelas, sebetulnya anak-anak sudah maksimal, tapi fisik jadi kendala. Pada saat melawan Persib sampai 70 menit sanggup menahan, karena fisik yang tidak kedororan, tidak mampu menahan.”
“Sebagaimana yang pernah saya sampaikan, kami hanya bisa bermain tertutup, di babak pertama saya anggap 80 persen, itu yg kita bisa lakukan. Di babak kedua sebenarnya bisa, tapi kondisi fisik tak bisa dibohongi, terutama masuknya Dendi dan pemain-pemain muda,”kata Afrizal Tanjung, caretaker pelatih PSPS.
Sedangkan pelatih Arema, Rahmad Darmawan, mengaku bahwa permainan anak asunya kurang maksimal di awal pertandingan.
“Saya akui dari permainan, kita kurang kolektivitas di babak pertama. Babak kedua saya meminta perbaikan, ada perubahan, walau tidak signifikan. Harusnya terlecut dari pertama, situasi timbul dari diri pemain, jadi saya apresiasi kepada pemain,” ungkap Rahmad.
Terkait ditariknya Sunarto dan Joko, Rahmad mau memberikan pandangannya. “Pasti kita menganalisa, dan Sunarto sebenarnya tidak main jelek, dia bagus. Tapi dia tidak seperti biasa. Joko kita inginkan main berada di belakang striker, sehingga kita lama bangun serangan, Alhamdulillah Dendi mampu berimprovisasi,” papar RD.
Terkait satu gol dari Isnaini, RD menilai karena pemainnya sempat meremehkan lawan.
Hasil tersebut menempatkan posisi Arema di runner up klasemen sementara ISL dengan raihan poin 56, menggusur Persib Bandung yang memiliki poin 53.