Mundari: Gol Cepat SFC Rusak Konsentrasi Pemain

Gol cepat Sriwijaya FC yang dicetak oleh Keith Jerome Kayamba Gumbs, membuyarkan konsentrasi pemain PSPS Pekan Baru, sehingga bermain buruk sepanjang pertandingan, hal itulah yang diungkapkan oleh Pelatih PSPS Pekanbaru Mundari Karya.

"Gol yang tercipta pada menit pertama secara mental benar-benar memukul pemain saya. Mereka jadi tampil tertekan dan... tidak dapat berkoordinasi karena panik," ujar Mundari.

"Karena panik dan tidak ada jalan keluarnya, maka terjadi lagi gol kedua. Padahal sejak awal saya mewanti-wanti untuk konsentrasi penuh menghadapi tim sekelas Sriwijaya FC," tambah mantan pelatih Timnas U-16 ini.

Sementara, dia melanjutkan, pada babak kedua permainan PSPS mulai berkembang, terutama setelah mematikan pergerakan Firman Utina.

"Itulah kenapa Herman Dzumafo Epandi bisa mencetak gol pada babak kedua setelah mematikan Firman Utina," ujar dia.

Dia menambahkan, menurut dia, dua gol SFC yang tercipta itu murni disebabkan lemahnya kosentrasi dan disiplin, dan bukan karena pengaruh wasit.

"Wasit tidak masalah. Kekalahan ini karena kelengahan pemain saya," ujar dia.

Terkait dengan karakter permainan PSPS, menurut Mundari tidak sepenuhnya berubah dari musim lalu yang dikenal ngotot, dan tidak segan beradu duel satu lawan satu.

"Saya juga terkadang menyuruh bermain keras, tapi tidak asal keras. Tentunya harus tetap memegang sportivitas. Filosofi saya memang seperti itu. Jangan terlalu banyak melakukan pelanggaran, dan tahu kapan harus menyerang dan mengambil posisi," kata dia.

Meskipun demikian, Mundari tidak membantah dalam sepak bola hasil akhir merupakan hal terpenting dari segalanya.

"Bertindak sportif itu penting, namun yang lebih terpenting lagi siapa yang memenangkan suatu pertandingan," tandasnya