Surat yang akan dibawa manajemen PSPS U 21 tersebut berisi permintaan agar Pekanbaru bisa menjadi tuan rumah putaran kedua turnamen U 21 untuk group yang diikuti PSPS. Pihak manajemen sedari awal memang sudah berniat untuk menjadi Pekanbaru sebagai tuan rumah di putaran kedua ini.
"Rencana kita akan berangkat Senin (hari ini) ke Jakarta untuk menemui pihak PT Liga. Kita mau nyampaikan niat kita sebagai tuan rumah di putaran kedua nanti. Surat permintaan pun akan kita bawa sekaligus," kata manajer PSPS U 21 Rudi Sinaga kepada Tribun, Jumat (17/5).
Alasan Rudi membawa putaran kedua U 21 ke Pekanbaru bukannya tanpa alasan. Kondisi di Palembang, Sumatera Selatan menjadi dasar niatan tersebut. Palembang memang dijadikan sebagai tuan rumah baik diputaran pertama maupun diputaran kedua musim ini.
Pertandingan putaran kedua PSPS U 21 sendiri akan digelar sekitar 6 - 7 Juni nanti. Sedangkan sebelum tanggal tersebut di Palembang digelar pesta rakyat yakni pemilihan Gubernur Sumsel pada tanggal sekitar 2 atau 4 Juni.
Inilah yang menjadi dasar niatan manajemen PSPS U 21 memboyong turnamen ini ke Pekanbaru. Dikhawatirkan disaat jadwal pertandingan, saat itu iklim politik di Sumsel tidak kondusif yang diperkirakan akan mengganggu pertandingan.
Bila PT Liga Indonesia nantinya menyetujui keingan PSPS tersebut, Rudi mengatakan pihaknya akan meminta izin untuk penggunaan Stadion Utama Riau. Sekalian ingin menunjukkan ke masyaraat umum bahwa Stadion kebanggaan Riua tersebut bisa digunakan dan dalam keadaan bagus.
PSPS U 21 sendiri tergabung dengan tiga tim lainnya di yakni Sriwijya FC U 21, Persita Tangerang U 21 dan Persisko Jabar U 21. Sejuah ini, kata Rudi, dua tim lainnya tidak keberangakatn kalau pertandingan putaran kedua digelar di Pekanbaru. (TribunPekanbaru)
