PEKANBARU-Setelah sebelumnya diterpa berbagai kabar yang simpang siur, akhirnya didapat kepastian bahwa laga kandang PSPS masih digelar di Stadion Tuanku Tambusai, Bangkinang, Kampar, Riau. Menjamu Persidafon pada 7 April nanti pun dipastikan PSPS akan tampil di Bangkinang.
Kepastian ini didapat dari ketua panitia pelaksana (Panpel) lokal PSPS di Bangkinang, Zulkifli. Kepada Tribun, Rabu (3/4), Zulkifli mengatakan laga kandang PSPS akan tetap digelar di Bangkinang, termasuk kala menjamu Persidafon.
"Laga kandang PSPS tetap main di Bangkinang. Termasuk lawan Persidafon nanti," kata Zulkifli pada Tribun.
Kepastian laga kandang di Bangkinang ini juga diikuti dengan pembentukan Panpel lokal PSPS yang baru. Rabu (3/4), Panpel yang baru telah dibentuk.
"Sudah saya bentuk Panpel yang baru. Ini saya sedang di jalan mau ke Pekanbaru mau ketemu dengan bang Anto Rahman (Dirut PT PSPS) menyerahkan nama - nama panitianya agar di SK kan," kata Zukkifli.
Panpel yang baru ini, katanya, berjumlah sebanyak 20 orang. Jumlah ini jauh menyusut bila dibandingkan Panpel sebelumnya yakni sebanyak 60 orang lebih.
Sebelumnya, beredar kabar selepas laga kandang menjamu Persela di Bangkinang, PSPS akan pindah home base lagi. Saat itu, dikabarkan PSPS akan kembali ke Pekanbaru lagi.
Penyebab beredarnya kabar tersebut salah satunya adalah mengenai gaji bulanan pemain yang tak kunjung dibayar. Selain itu, beberapa faktor lainnya juga mempengaruhui sehingga kabar perpindahan dari Bangkinang begitu cepat.
Selain itu, pembubaran sementara panpel lokal di Bangkinang juga menguatkan kabar tersebut. Selepas menjamu Persela memang panpel lokal dibubarkan sementara. Alasannya ingin mengefesiensikan panitia agar efektif. Namun dengan dibentuknya panitia lokal baru ini menegaskan PSPS tetap bermain di Bangkinang.
Rabu malam (3/4) skuad PSPS diperkirakan sudah tiba di Pekanbaru setelah sebelumnya melakoni tur ke Papua, menantang Persipura dan Persiwa Wamena. Dalam tur ini, PSPS menelan kekalahan dengan skor telak di dua laga tersebut.
Mendapat kepastian mengenai dimana laga kandang PSPS bukan berarti permasalahan PSPS sudah selesai. Sebab permasalahan lainnya belum selesai semisal, pembayaran gaji, yang merupakan tuntutan para pemain.
Seperti diketahui, para pemain PSPS menuntut agar gaji bulanan dibayar minimal satu bulan saja dulu. Sebab sejak tim dibentuk, hingga kini pemain belum terima gaji bulanan. Akibat tak terpenuhinya tuntutan ini, sejumlah pemain inti PSPS pun mogok bermain dan tidak mau berangkat tur ke Papua.
Pastinya, permasalahan ini akan muncul kala PSPS mempersiapkan diri dalam laga kandang menjamu Persidafon nanti. Bisa - bisa mogok bermain akan terjadi lagi.
Mengenai hal ini, Zulkifli mengatakan pihaknya akan mengkoordinasikan permasalahan gaji ini ke Bupati Kmapar Jefry Noer dan Dirut PT PSPS Anto Rahman. Zulkifli yakin permasalahan gaji ini akan selesai.
"Soal gaji, saya akan koordinasi dulu dengan bang Anto Rahman ya dan juga bapak bupati. Tapi ini akan kita selesaikan," kata Zulkifli.
Panpel baru yang dibentuk ini pun membuat terobosan baru. Harga tiket masuk untuk laga kandang nanti mengalami penurunan harga bila dibandingkan dengan harga - harga sebelumnya. Penurunan harga ini dilakukan agar masyarakat datang ramai - ramai menyaksikan dan mendukung PSPS dalam bertanding.
"Untuk laga kandang selanjutnya, kita lakukan penurunan harga tiket. Ini kita lakukan agar masyarakat ramai menonton. Kita ingin memberikan hiburan ke masyarakat sekaligus mendkung PSPS. Kan baru tahun ini klub yang bermain di level ISL bermain di Bangkinang," katanya.
Penurunan harga tersebut yakni harga tiket masuk nantinya hanya ada dua jenis harga yang Rp 50 ribu serta Rp 25 ribu. Penurunan harga memang sudah beberapa kali dilakukan panitia. Dari 100 ribu dan Rp 75 ribun turun menjadi Rp 75 ribu dan Rp 50 ribu.
Penurunan harga memnag dilakukan untuk mensiasati menurunnya jumlah penonton dalam setiap pertandingan kandang PSPS di Bangkinang. Seperti yang telah diberitakan Tribun sebelumnya, dari empat laga kandang di PSPS, dari pertandingan pertama sampai ke empat, jumlah penghasilan tiket terus menurun. Penurunan penghasilan tiket sama saja dengan penurunana jumlah penonton.
"Kita berharap masyarakat datang ramai - ramain mendkung. Dari Pekanbaru juga mari sama - sama kita mendkukung. Untuk suporter, daukunglah PSPS dengan cara damai," himbau Zulkifli. (TribunPekanbaru)
Kepastian ini didapat dari ketua panitia pelaksana (Panpel) lokal PSPS di Bangkinang, Zulkifli. Kepada Tribun, Rabu (3/4), Zulkifli mengatakan laga kandang PSPS akan tetap digelar di Bangkinang, termasuk kala menjamu Persidafon.
"Laga kandang PSPS tetap main di Bangkinang. Termasuk lawan Persidafon nanti," kata Zulkifli pada Tribun.
Kepastian laga kandang di Bangkinang ini juga diikuti dengan pembentukan Panpel lokal PSPS yang baru. Rabu (3/4), Panpel yang baru telah dibentuk.
"Sudah saya bentuk Panpel yang baru. Ini saya sedang di jalan mau ke Pekanbaru mau ketemu dengan bang Anto Rahman (Dirut PT PSPS) menyerahkan nama - nama panitianya agar di SK kan," kata Zukkifli.
Panpel yang baru ini, katanya, berjumlah sebanyak 20 orang. Jumlah ini jauh menyusut bila dibandingkan Panpel sebelumnya yakni sebanyak 60 orang lebih.
Sebelumnya, beredar kabar selepas laga kandang menjamu Persela di Bangkinang, PSPS akan pindah home base lagi. Saat itu, dikabarkan PSPS akan kembali ke Pekanbaru lagi.
Penyebab beredarnya kabar tersebut salah satunya adalah mengenai gaji bulanan pemain yang tak kunjung dibayar. Selain itu, beberapa faktor lainnya juga mempengaruhui sehingga kabar perpindahan dari Bangkinang begitu cepat.
Selain itu, pembubaran sementara panpel lokal di Bangkinang juga menguatkan kabar tersebut. Selepas menjamu Persela memang panpel lokal dibubarkan sementara. Alasannya ingin mengefesiensikan panitia agar efektif. Namun dengan dibentuknya panitia lokal baru ini menegaskan PSPS tetap bermain di Bangkinang.
Rabu malam (3/4) skuad PSPS diperkirakan sudah tiba di Pekanbaru setelah sebelumnya melakoni tur ke Papua, menantang Persipura dan Persiwa Wamena. Dalam tur ini, PSPS menelan kekalahan dengan skor telak di dua laga tersebut.
Mendapat kepastian mengenai dimana laga kandang PSPS bukan berarti permasalahan PSPS sudah selesai. Sebab permasalahan lainnya belum selesai semisal, pembayaran gaji, yang merupakan tuntutan para pemain.
Seperti diketahui, para pemain PSPS menuntut agar gaji bulanan dibayar minimal satu bulan saja dulu. Sebab sejak tim dibentuk, hingga kini pemain belum terima gaji bulanan. Akibat tak terpenuhinya tuntutan ini, sejumlah pemain inti PSPS pun mogok bermain dan tidak mau berangkat tur ke Papua.
Pastinya, permasalahan ini akan muncul kala PSPS mempersiapkan diri dalam laga kandang menjamu Persidafon nanti. Bisa - bisa mogok bermain akan terjadi lagi.
Mengenai hal ini, Zulkifli mengatakan pihaknya akan mengkoordinasikan permasalahan gaji ini ke Bupati Kmapar Jefry Noer dan Dirut PT PSPS Anto Rahman. Zulkifli yakin permasalahan gaji ini akan selesai.
"Soal gaji, saya akan koordinasi dulu dengan bang Anto Rahman ya dan juga bapak bupati. Tapi ini akan kita selesaikan," kata Zulkifli.
Panpel baru yang dibentuk ini pun membuat terobosan baru. Harga tiket masuk untuk laga kandang nanti mengalami penurunan harga bila dibandingkan dengan harga - harga sebelumnya. Penurunan harga ini dilakukan agar masyarakat datang ramai - ramai menyaksikan dan mendukung PSPS dalam bertanding.
"Untuk laga kandang selanjutnya, kita lakukan penurunan harga tiket. Ini kita lakukan agar masyarakat ramai menonton. Kita ingin memberikan hiburan ke masyarakat sekaligus mendkung PSPS. Kan baru tahun ini klub yang bermain di level ISL bermain di Bangkinang," katanya.
Penurunan harga tersebut yakni harga tiket masuk nantinya hanya ada dua jenis harga yang Rp 50 ribu serta Rp 25 ribu. Penurunan harga memang sudah beberapa kali dilakukan panitia. Dari 100 ribu dan Rp 75 ribun turun menjadi Rp 75 ribu dan Rp 50 ribu.
Penurunan harga memnag dilakukan untuk mensiasati menurunnya jumlah penonton dalam setiap pertandingan kandang PSPS di Bangkinang. Seperti yang telah diberitakan Tribun sebelumnya, dari empat laga kandang di PSPS, dari pertandingan pertama sampai ke empat, jumlah penghasilan tiket terus menurun. Penurunan penghasilan tiket sama saja dengan penurunana jumlah penonton.
"Kita berharap masyarakat datang ramai - ramain mendkung. Dari Pekanbaru juga mari sama - sama kita mendkukung. Untuk suporter, daukunglah PSPS dengan cara damai," himbau Zulkifli. (TribunPekanbaru)