Inilah yang sedang diupayakan Persela Lamongan dalam menyongsong laga selanjutnya, menjamu PSPS Pekanbaru, di Stadion Surajaya, Lamongan, Rabu (12/6/2013).
Demi memetik kemenangan untuk menghilangkan dahaga LA Mania, Persela pun memoles skuadnya agar tampil spartan saat menjamu PSPS.
Demi menyambut PSPS, Laskar Joko Tingkir mematangkan transisi permainannya yang terlihat belum sempurna di laga terakhir saat menghadapi tuan rumah Pelita Bandung Raya (PBR).
Hasil imbang 2-2 atas PBR inilah yang dijadikan referensi Persela untuk berkaca dan bersolek agar penampilan makin menawan.
“Transisi permainan dari belakang ke depan atau sebaliknya belum sempurna. Pemain kurang melakukan komunikasi dan koordinasi. Inilah yang coba kami benahi sebelum menjamu PSPS,” kata Didik Ludiyanto, pelatih caretaker Persela, kepada Surya, Senin (10/6/2013).
Terkait transisi yang belum sempurna ini, aliran bola serangan Persela pun sering tersendat dan gagal sebelum tiba di daerah pertahanan lawan.
Terlepas dari persoalan transisi, Didik menilai permainan Persela makin membaik. Hal ini jika dilihat dari hasil imbang 2-2 di kandang PBR.
“Kami bermain sangat bagus di pertandingan terakhir (lawan PBR). Namun hanya karena kurang beruntung, kami gagal meraih kemenangan dan harus puas dengan hasil imbang,” katanya.
Di klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI), Persela berada di urutan 10 dengan raihan 25 poin.
Dari 22 kali pertandingan, Persela memetik enam kemenangan, tujuh kali seri, dan sembilan kali kalah.
Berada di posisi 10, membuat ancaman degradasi masih menganga mengancam Persela. Makanya, poin sempurna di laga lawan PSPS adalah harga mati.
“LA Mania rindu kemenangan. Kami ingin menghibur LA Mania dengan kemenangan. Lawan PSPS nanti, semua pemain harus tampil bagus dan maksimal. Persela butuh poin untuk menjauhkan diri dari zona degradasi,” imbuh Didik
