Memang perbedaan kedua tim sangat jombang. Posisi kedua tim di klasemen sementara ISL menunjukkan hal tersebut. PSPS berada di dasar klasemen sedangkan tim yang akan dijamu merupakan pimimpin klasemen semnetara ISL.
Lebih rinci lagi, Persipura tercatat sebagai tim yang paling subur dalam mencetak gol dan menjadi tim paling sedikit pula kebobolan musim ini. Hak yang bertolak belakang dengan PSPS saat ini.
Belum lagi bila kualitas kedua tim dibandingkan, lini tiap lini. Jelas PSPS kalah jauh. Apalagi setelah putaran kedua musim ini, PSPS banyak dihuni pemain - pemain baru yang minim jam terbang dan pengalaman. Belum lagi membandingkan hal non teknis di kedua tim.
Alasan - alasan diataslah yang membuat pertandingan nanti disebut sebagai pertandingan beda kelas. Bahkan pelatih carateker PSPS Afrizal sendiri mengakui hal tetsebut.
"Memang kita dengan Persipura beda kelas. Bahkan dua kelas diatas kita Persipura," kata Afrizal mencoba menggambarkan jombangnya perbedaan antara PSPS dan Persipura, Kamis (30/5).
Apakah skuad PSPS akan menyerah begitu saja dalam pertandingan tersebut mengingat perbedaan diantara kedua tim? Ternyata Afrizal mengatakan PSPS tidak akan menyerah begitu saja.
"Kita ngak akan nyerah begitu saja. Kita akan tetap memberikan perlawan. Saya harap pemain dapat memberikan permainan yang terbaik kala lawan Persipura," kata Afrizal.
Dikatakan Afrizal mental dan motivasi akan membuat skuad PSPS bisa meladeni Persipura tanpa menyerah. Ia berharap Isnaini dak kawan - kawan memiliki motiviasi tinggi.
"Kalau bicara persiapan, tetap akan kita maksimalkan pemain yang ada. Kalau bicara lawan Persipura, kita harap pemain memiliki motivasi dan semangat," ujarnya.
Pertandingan melawan Persipura sendiri akan digelar Sabtu (1/6) di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai. Pertandingan ini dipercepat satu hari sebab jadwal sebelumnya pertandingan digelar pada Minggu (2/6).
Dalam pertandingan nanti, PSPS sendiri mengalami masalah di lini belakang. Ini seiring dengan mundurnya pemain lini belakang Boby Satria dari PSPS. Praktis stok pemain belakang PSPS sangat minim.
Dengan keterbatasan tersebut, PSPS pun diperkirakan akan susah untuk meraih kemenangan dalam pertandingan nanti. Apalagi kekalahan demi kekalahan diderita skuad PSPS sejak putaran kedua musim ini.
Tak bisa dipungkiri, tekanan mulai diterima skuad PSPS. Tekanan bukan datang dari internal seperti pelatih dan manajemen. Justru tekanan datang dari eksternal dan dari diri pemain sendiri. Eksternal berupa dari penonton dan pihak komentator.
"Tak bisa dipungkiri tekanan itu dialami pemain. Dari diri sendiri dan eksternal. Kalau kita pelatih dan juga manajemen tidak ada memberikan tekanan. Kita berharap dalam pertandingan nanti pemain bisa mengatasi tekanan tersebut," harap Afrizal. (TribunPekanbaru)
