TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kekalahan demi kekalahan diderita klub kesayangan warga Pekanbaru, PSPS, tak pelak menimbulkan kekecewaan mendalam bagi warga Kota Bertuah. Ari, seorang petugas keamanan di salah satu perusahaan swasta di Pekanbaru, mencak-mencak saat berbincang dengan Tribun, Jumat (5/7/2013) pagi.
"Menang lagi PSPS ya, menangis maksudnya. Udahlah bang, suruh bubarkan aja PSPS ni, dari pada terus bikin malu warga kota ini. Masak kota minyak punya klub seperti ini," ujar Ari geram.
Ari bukan siapa-siapa. Dia hanya warga, yang peduli, sayang, dan tentu saja berharap kota ini punya klub sepakbola yang bisa dibanggakan. Dia bukan pemegang kebijakan, dia bukan pemilik modal besar, tapi dia peduli.
Tak heran, kepedulian itu berubah menjadi kemarahan tatkala melihat klub kesayangannya jadi bulan-bulanan klub-klub ISL.
Ari, satu dari hampir sejuta warga Pekanbaru, yang pastinya tidak ada satu pun yang ingin klub kota mereka seperti itu. Kalah 9-1, 7-1, 4-0 bukan hal biasa. Itu luar biasa. Apatah lagi terjadi secara beruntun. Itu bukan karena keberuntungan, bukan karena semua tim ISL yang jadi lawan sangat hebat, tentu saja bukan.
Ari, satu dari hampir sejuta warga Pekanbaru, yang pastinya tidak ada satu pun yang ingin klub kota mereka seperti itu. Kalah 9-1, 7-1, 4-0 bukan hal biasa. Itu luar biasa. Apatah lagi terjadi secara beruntun. Itu bukan karena keberuntungan, bukan karena semua tim ISL yang jadi lawan sangat hebat, tentu saja bukan.
"Saya tidak peduli apa pun masalahnya, saya hanya ingin PSPS tidak memalukan," kata Ari