Komite Penyelamatan Sepakbola Indonesia (KPSI) dinilai oleh pengamat sepakbola nasional Rayana Zakasurya sudah melewati batas-batas yang sudah ditetapkan Federasi Sepakbola Internasional (FIFA).
Menurut Rayana, niatan ingin menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI merupakan adanya pelanggaran statuta FIFA karena KLB tersebut tidak mendapat dukungan dari FIFA yang memiliki otoritas kebijakan sendiri di bidang sepakbola.
"Jika ingin bermain cantik menyelamatkan sepakbola Indonesia adalah benahi lapangan-lapangan yang rusak agar bisa digunakan dengan baik oleh pesepakbola-pesepakbola dari muda usia hingga dewasa," jelas Rayana Zakasurya ditemui di Gelora Bung Karno Senayan, Kamis (9/2/2012).
Selain membenahi lapangan yang rusak, bantulah klub-klub yang belum memiliki fasilitas infrastruktur yang memadai.
"Jika infrastruktur ada pada pemerintah daerah setempat, doronglah pemerintah daerah setempat segera membenahinya. Jadi jangan mencampuri urusan PSSI yang notabenenya adalah milik FIFA," tutur Rayana.
Dikatakan oleh Rayana yang sudah bertahun-tahun mengikuti perkembangan sepakbola di Italia itu, PSSI itu mutlak milik FIFA, jadi tidak ada seorang atau pun lembaga yang mencampuri urusan PSSI karena akan berhadapan dengan FIFA.
"Selama federasi sepakbola itu tidak melanggar statuta yang sudah ditetapkan FIFA, maka jangan harap bisa memenuhi keinginan yang berseberangan dengan FIFA," selorohnya.
Dikatakan oleh Rayana, meski adanya desakan dari yang mengaku orang bola di Indonesia, FIFA tidak akan menggubrisnya karena FIFA sendiri sudah memiliki aturan yang sudah disepakati bersama.
"FIFA tidak ingin ada kompromi dalam menjalankan statuta, jadi keputusan PSSI memecat anggota Komite Eksekutif sudah sesuai dengan statua FIFA, dan itu yang diinginkan FIFA. Mungkin PSSI harus lebih tegas lagi dengan pelanggaran statuta itu, seperti adanya klub yang mengikuti kompetisi tak resmi di luar federasi," tandas Rayana.
Kongres Tahunan PSSI tanggal 18 Maret 2012 diakui Rayana Zakasurya sudah sesuai dengan keinginan.
"FIFA memerintahkan PSSI menggelar rapat tahunan harus dilaksanakan oleh PSSI dan hasilnya segera dilaporkan ke FIFA, sementara KPSI menggelar KLB atas keinginan orang-orang yang tak jelas di mata FIFA," ujar Rayana.